Beton
merupakan bahan konstruksi bangunan yang banyak digunakan karena bahan dasarnya
mudah didapat dan relatif murah. Akhir-akhir ini teknologi beton mengalami
perkembangan yang sangat pesat dimana inovasi-inovasi baru banyak dihasilkan
baik dengan menambahkan bahan tambahan kimia ataupun pozolanik material dan
juga komposisi dari campuran beton. Untuk mendalami teknologi beton dan
perkembangannya, maka dalam bagian ini akan dipublikasikan tulisan dan juga
perkembangan terbaru yang berhubungan dengan teknologi beton
Beton
adalah salah satu bahan konstruksi yang paling banyak digunakan di dunia. Ini
disebabkan diantaranya karena:
- bahan-bahan dasar pembuat beton seperti air, semen, pasir dan agregat kasar mudah didapat
- beton itu relatif awet atau tahan lama (durable)
- beton mudah dibentuk keberbagai bentuk yang diinginkan
Seperti telah
disinggung diatas, beton dibuat dengan mencampurkan:
- Air
- Semen
- Agregat halus (pasir)
- Agregat kasar
- Bahan campuran tambahan jika diperlukan
Bahan-bahan
dasar beton dengan proporsi tertentu yang dihasilkan dari perencanaan
campuran dicampur dengan mengikuti prosedur pencampuran yang dijabarkan di buku
peraturan beton. Proporsi campuran beton biasanya dibuat dengan mempertimbangkan
hal-hal berikut:
- kemudahan dalam pelaksanaan seperti transportasi, pengecoran dan pemadatan
- waktu yang diperlukan sebelum beton mengeras (setting time)
- kekuatan dan ketahanan dari beton
Perbedaan komposisi
dari setiap bahan dasar beton akan memperngaruhi properti-properti beton
yang dihasilkan, seperti:
- kemudahan pengerjaan
- kesatuan
- kekuatan
- ketahanan atau keawetan
Sebelum
kita membahas tentang properti-properti beton, ada baiknya kita bahas dulu
setiap bahan dasar yang akan kita gunakan untuk membuat beton. Ini akan
membantu kita untuk lebih mengerti perilaku dari beton.
Semen adalah bubuk halus yang jika
dicampur dengan air akan menhasilkan adukan semen. Adukan semen ini berfungsi
untuk mengikat dan menahan bersama agregat-agregat di dalam campuran. Ada
beberapa jenis semen yang kita kenal, yaitu:
- Semen portland
- Semen blended hidrolis
- Semen hidrolis expansif
Dari
berbagai jenis semen diatas, semen portland adalah semen yang pada umumnya digunakan
pada pelaksanaan konstruksi. Adapun semen lainnya hanya digunakan untuk
bangunan atau kondisi tertentu saja. Disini kita hanya akan membahas semen
portland.
Semen
portland dibagi lagi
menjadi beberapa tipe:
- Semen portland tipe I: Semen portland biasa ( ASTM C 150-95a & SNI 15-2049-1994 & BS 12 :1989)
- Semen portland tipe II: Semen tahan sulfat yang menengah ( ASTM C 150-95a & SNI 15-2049-1994 & BS 1370 :1974)
- Semen portland tipe III: Semen dengan kekuatan awal yang tinggi ( ASTM C 150-95a & SNI 15-2049-1994 & BS 12 :1989 )
- Semen portland tipe IV: Semen dengan panas hidrasi yang rendah ( ASTM C 150-95a & SNI 15-2049-1994 )
- Semen portland tipe V: Semen tahan sulfat yang tinggi ( ASTM C 150-95a & SNI 15-2049-1994 & BS 4027 :1980)
Semen
portland tipe I adalah
semen yang umum digunakan untuk berbagai jenis penggunaan dimana
properti-properti tertentu seperti yang diberikan oleh tipe-tipe yang lain
tidak diperlukan.
Semen
portland tipe II
digunakan jika perlindungan terhadap pengaruh sulfat pada level yang moderat
diperlukan. Biasanya struktur-struktur drainase terekspos
terhadap keberadaan sulfat pada level moderat.
Semen
portland tipe III
memberikan kekuatan awal yang tinggi. Hal ini berguna jika kita ingin
membongkar bekesting lebih cepat atau beton ingin segera dibebankan atau
difungsikan.
Semen
portland tipe IV
menghasil panas hidrasi yang rendah.
Semen
portland tipe V
digunakan untuk mengatasi penggunaan beton di konstruksi yang terekspos
terhadap sulfat dalam kandungan tinggi (tanah atau air tanah).
Berdasarkan
uraian diatas, jelas setiap jenis semen portland akan menghasilkan
properti yang berbeda.
Karena
semen portland akan bereaksi jika bercampur dengan air atau kelembaban, maka
penyimpanan semen portland perlu diberikan perhatian khusus. Semen sebaiknya
tidak disimpan diatas permukaan tanah. Tempat penyimpanan juga sebaiknya
mempunyai pengudaraan yang baik, bersih dan kering.
Agregat
dibagi menjadi dua bagian, agregate
halus dan kasar.
- Agregat halus atau pasir
- Agregat kasar termasuk batu pecah dan kerikil
Beberapa
karakteristik dari agregat yang perlu diperhatikan adalah:
- Kekuatan dan kekerasan, agregat-agregat yang mempunyai kekuatan dan kekerasan yang lebih tinggi akan menghasil beton dengan kekuatan yang lebih tinggi juga.
- Ketahanan dalam jika mengalami gerusan dan kelapukan
- Secara kimia tidak reaktif sehingga tidak akan beraksi dengan larutan semen
- Bersih sehingga rekatan antara agregat-agregat dengan adukan semen tidak terganggu
- Bergradasi, agregat-agregate sebaiknya mempunyai ukuran yang bervariasi sehingga mereka akan bisa bersatu dengan baik. Sebagai hasilnya, beton yang dihasilkan akan lebih padat dan kuat.
- Bentuk agregat, agregat yang bundar akan menhasilkan campuran yang mudah dikerjakan sedangkan agregat yang berbentuk tajam akan sukar untuk dicor, dikerjakan/diratakan dan dipadatkan akan tetapi menghasilkan beton yang lebih kuat.
Agregat-agregat sebaiknya
disimpan ditempat yang bersih, terpisah dari bahan konstruksi yang lain dan
kering. Jika tempat penyimpanan basah, maka jumlah air
yang diperlukan untuk campuran perlu dikoreksi.
Air adalah bagian vital dari campuran
beton karena air diperlukan untuk hidrasi semen yang akan menghasilkan adukan
semen yang akan mengeras seperti batu. Adukan semen ini yang ketika keras akan
mengikat agregat-agregat menjadi satu kesatuan yang padu. Karena peranannya
ini, air harus bersih dari kontaminasi kotoran, unsur-unsur kimia dan
sampah yang munkin akan mempengaruhi beton. Untuk itu, air harus dicek
kebersihannya sebelum dipakai. Patokannya, kalau air itu aman diminum, maka air
itu juga bisa digunakan di campuran beton.
Bahan
tambahan biasanya
diperlukan jika kita ingin mengubah properti dari beton yang dihasilkan, baik
pada keadaan cair atau setelah keras seperti misalnya untuk menambah kemudahan
pengerjaan dari suatu campuran beton.
Keuntungan
bahan bangunan beton
Beton
dibanding bahan bangunan yang lain mempunyai beberapa keuntungan, diantarannya:
- Mudah dibentuk sesuai dengan keinginan
- Tahan lama dan memerlukan sedikit perawatan, jadi lebih ekonomis
- Mempunyai daya tahan yang bagus terhadap karat dan tidak mudah lapuk
- Tidak mudah terbakar
- Ketahanan terhadap angin yang berkecapatan tinggi (kencang)
- Tidak dimakan serangga atau rayap
Ini
adalah beberapa alasan yang dapat dipertimbangkan apabila anda hendak
memilih beton sebagai bahan bangunan.
0 Response to "Teknologi Bahan Konstruksi Beton"
Posting Komentar